Many are curious about the calculation of the cost of rearing fish Catfish effort Sangkuriang type. In the following article will try to describe the amount of computation costs and revenue generated from this effort Sangkuriang Catfish enlargement. The assumption of cost calculation is to size enlargement Catfish pond 5x10 m2, or maintenance Sangkuriang 5000 Catfish fry.
Initial Investment Costs:
1. Plastic sheeting = 7 x 12 m2 = 84 m2 x Rp. 8000 .- = Rp. 672 000 .-
2. Bamboo rods = 45 x Rp. 7000 .- = Rp. 315 000 .-
3. Spikes Size 5 cm = 1.5 kg x Rp. 12 000 .- = RP. 18 000 .-
4. Spikes Size 7 cm = 1 kg x Rp. 12 000 .- = RP. 12 000 .-
5. Nail size 10cm = 1 kg x Rp. 12 000 .- = RP. 12 000 .-
6. Wire = 1 kg x Rp. 20 000 .- = RP. 20 000 .-
7. Chaff = 20 bags x Rp. Rp. 2000 .- = Rp. 40 000 .-
8. Pump Kyodo = 1 unit x Rp. 400,000 = Rp. 400 000 .-
9. Hose = 50 m x Rp. 250 000 = RP. 250 000 .
----------------------Sub Total ---------------------------------------= Rp. 1,739,000 .-
Maintenance costs (Seed and Feed)
1. Seed Catfish = 5,000 x Rp. 265 .- = Rp. 1,325,000 .-
2. Feed = 10 bags x RP. 250 000 .- = Rp. 2,500,000 .-
3. Other Costs = 10% (estimate) = Rp. 382 500 .
------------------------Sub Total ------------= Rp. 4,207,500 .-
TOTAL INITIAL INVESTMENT (fee required) = Rp. 5,946,500 .-
Revenues from MaintenanceFor the maintenance of 5,000 head will be in the Catfish Harvest in the next 50 to 60 days, with an average harvest weight in 1 kg there are 8 tail Catfish. If the death rate of 5% then the catfish that can harvest approximately 4750 birds. Or equal to 4750 tail: 8 tails / kg, the total weight of catfish will be at Harvest Sangkuriang amounted to 593.75 kg. Currently the market price is Rp Sangkuriang Lele. 10 000 .- per kg. So the total harvest will be obtained by Prime 593.75 kg x Rp. 10.000/kg = Rp. 5,937,500 .-
As for the second harvest, (we assume the same count and sales costs) will be obtained from the calculation of the difference in earnings advantage of Maintenance with the Maintenance Fee is Rp. 5,937,500 - Rp. 4,507,500 = Rp. .- 1.43 million for a unit of pond fish Catfish Sangkuriang tarp. Being how much revenue we can get from fish Catfish businesses, very dependent on how much that belongs Catfish pond. If we can harvest two pools in a week, it will be able to provide income + / - Rp. 2.5 million per week.
From the calculation of the cost of fishing effort Lele Sangkuriang above, just within 4 (four) times the harvest, approximately 7-8 months, investment in business Sangkuriang Catfish fish have returned. While the pond owned plastic sheeting can survive at least 2 (two) years. This is very dependent on the handling of what we do during the maintenance process takes place. Ketelaten indispensable during the maintenance process. Starting from pengisiian water, put the seeds until the harvest of fish Catfish. The more we pool undoubtedly painstaking plastic sheeting could be up to more than 3 (three) years.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Banyak yang ingin tahu mengenai perhitungan biaya usaha pembesaran ikan Lele jenis Sangkuriang. Dalam tulisan berikut ini akan dicoba untuk memaparkan besaran perhitungan biaya dan pendapatan yang dihasilkan dari usaha pembesaran Lele Sangkuriang ini. Asumsi yang dari perhitungan biaya pembesaran Lele adalah untuk ukuran kolam 5x10 m2, atau pemeliharaan 5.000 ekor benih Lele Sangkuriang.
Biaya Investasi Awal:
1. Terpal plastik = 7 x 12 m2 = 84 m2 x Rp. 8.000.- = Rp. 672.000.-
2. Bambu = 45 batang x Rp. 7.000.- = Rp. 315.000.-
3. Paku Ukuran 5 cm = 1,5 kg x Rp. 12.000.- = RP. 18.000.-
4. Paku Ukuran 7 cm = 1 kg x Rp. 12.000.- = RP. 12.000.-
5. Paku Ukuran 10cm = 1 kg x Rp. 12.000.- = RP. 12.000.-
6. Kawat = 1 kg x Rp. 20.000.- = RP. 20.000.-
7. Sekam = 20 karung x Rp. Rp. 2.000.- = Rp. 40.000.-
8. Pompa Kyodo = 1 unit x Rp. 400.000 = Rp. 400.000.-
9. Selang = 50 m x Rp. 250.000 = RP. 250.000.-
---------------------
Sub Total = Rp. 1.739.000.-
Biaya Pemeliharaan (Benih dan Pakan)
1. Benih Lele = 5.000 ekor x Rp. 265.- = Rp. 1.325.000.-
2. Pakan = 10 karung x RP. 250.000.- = Rp. 2.500.000.-
3. Biaya Lain-lain = 10% (perkiraan) = Rp. 382.500.-
-----------------------
Sub Total = Rp. 4.207.500.-
----------------------------------
TOTAL INVESTASI AWAL (Dibutuhkan biaya) = Rp. 5.946.500.-
Pendapatan dari Pemeliharaan
Untuk pemeliharaan 5.000 ekor Lele akan di Panen dalam kurun waktu 50 hingga 60 hari, dengan berat Panen rata-rata dalam 1 kg terdapat 8 ekor Lele. Jika tingkat kematian 5% maka Lele yang dapat di Panen kira-kira sebanyak 4.750 ekor. Atau sama dengan 4.750 ekor : 8 ekor/kg, maka total berat Lele Sangkuriang yang akan di Panen adalah sebesar 593.75 kg. Saat ini harga dipasaran Lele Sangkuriang adalah Rp. 10.000.- per kg. Jadi total Panen Perdana akan didapat sebesar 593.75 kg x Rp. 10.000/kg = Rp. 5.937.500.-
Sedang untuk Panen yang kedua, (kita anggap hitungan biaya dan penjualan sama) akan didapat Keuntungan dari perhitungan selisih Pendapatan dari Pemeliharaan dengan Biaya Pemeliharaan yakni sebesar Rp. 5.937.500 – Rp. 4.507.500 = Rp. 1.430.000.- untuk 1 unit kolam terpal ikan Lele Sangkuriang. Sedang seberapa besar pendapatan yang bisa kita dapat dari bisnis ikan Lele ini, sangat tergantung pada sebanyak apa kolam Lele yang dipunyai. Jika kita bisa panen 2 kolam dalam seminggu, maka akan bisa memberi pendapatan +/- Rp. 2,5 juta per minggunya.
Dari perhitungan biaya usaha ikan Lele Sangkuriang diatas, hanya dalam jangka waktu 4 (empat) kali panen, kurang lebih 7-8 bulan, investasi dalam bisnis ikan Lele Sangkuriang ini sudah kembali. Sementara kolam terpal plastik yang dimiliki ini bisa bertahan minimal 2 (dua) tahun. Hal ini tentu sangat bergantung pada penanganan yang kita lakukan selama proses pemeliharaan berlangsung. Ketelaten sangat diperlukan saat proses pemeliharaan. Mulai dari pengisiian air, memasukkan benih hingga saat panen ikan Lele. Semakin kita telaten niscaya kolam terpal plastik ini bisa hingga lebih dari 3 (tiga) tahun.
source : lelesangkuriangcirangkong.blogspot.com
The Sangkuriang Catfish
Thursday, June 16, 2011
Wednesday, June 15, 2011
CATFISH/Clarias
Clarias is a genus of catfishes (order Siluriformes) of the family Clariidae, the airbreathing catfishes. The name is derived from the Greek chlaros, which means lively, in reference to the ability of the fish to live for a long time out of water.
Taxonomy
Clarias has been found to be paraphyletic. It has been found that a species of Heterobranchus (H. longifilis) clusters deeply inside the Clarias group.
Distribution
They are found in inland waters throughout much of the Old World, and is one of the most widespread catfish genera in the world.The genus is found in Southeast Asia and East Asia westwards through India and the Asia Minor to Africa. The diversity of these catfishes is highest in Africa. Some (notably the Walking catfish) have become pest species where they have been accidentally introduced.
Description
Clarias species are recognized by their long-based dorsal and anal fins, which give them a rather eel-like appearance. These fish have slender bodies, a flat bony head, and a broad, terminal mouth with four pairs of barbels. They also have a large, accessory breathing organ composed of modified gill arches. Also, only the pectoral fins have spines.
Relationship to humans
Many of the species are of great economic importance in both fisheries and fish culture.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Nama-nama lele di Nusantara
Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia).
Di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), gura magura (Srilangka).Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.
Ciri-ciri
Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya.
Habitat dan perilaku
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.
Kegunaan
Lele dumbo
Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.
Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.
Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.
Produksi di Indonesia
Lele adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Produksi budidaya meningkat tajam tiap tahun, selama lima tahun terakhir, antara lain karena luasnya pasar bagi lele. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.
Pengolahan yang paling populer adalah dengan digoreng, dan disajikan sebagai pecel lele. Bentuk pengolahan lain adalah dengan diberi bumbu mangut (mangut lele).
Produksi lele budidaya di Indonesia. Tahun Jumlah produksi dalam ton
2004 -------------51.271
2005 -------------69.386
2006 -------------77.272
2007 -------------91.735
2008 -------------108.200
Subscribe to:
Posts (Atom)